Minggu, 10 Mei 2015

kisah Kodok Dan Siput "ilmu hikmah"




Tersebutlah seekor siput yang selalu memandang sinis terhadap katak.

Suatu hari, katak yang memang telah lama penasaran akhirnya bertanya kepada siput:

"Tuan siput, apakah saya telah melakukan kesalahan, sehingga Anda begitu membenci saya?"

Siput menjawab:  "Kalian kaum katak mempunyai empat kaki dan bisa melompat ke sana ke mari, tapi saya mesti membawa cangkang yang berat ini, merangkak di tanah, jadi saya merasa sangat sedih."

Katak menjawab:  "Setiap kehidupan memiliki penderitaannya masing-masing, hanya saja kamu cuma melihat kegembiraan saya, tetapi kamu tidak melihat penderitaan kami (katak)."

Dan ketika itu, ada seekor elang besar yang terbang ke arah mereka, siput dengan sigap memasukan badannya ke dalam cangkang, sedangkan katak berusaha menghindar melompat kesana kemari sekuat daya... namun tetap saja pada akhirnya katak dimangsa oleh elang...

siputpun tersadar... ternyata cangkang yang di milikinya bukan merupakan suatu beban... tetapi adalah kelebihannya...

Sahabat yang dirahmati Allah Ta'ala... Nikmatilah kehidupanmu, tidak perlu membanding bandingkan dengan orang lain. Keirian hati kita terhadap orang lain akan membawa lebih banyak penderitaan...
Lebih baik pikirkanlah apa yang kita miliki, hal tersebut akan membawakan lebih banyak rasa syukur & kebahagiaan bagi kita sendiri...

BERKAH tidak selalu berupa emas, intan permata atau uang yg banyak bukan pula saat kita tinggal dirumah mewah dan pergi bermobil.

*Namun BERKAH adalah saat kita kuat dalam keadaan putus asa dan tetap BERSYUKUR saat tak punya apa-apa...

*Bisa tetap TERSENYUM saat diremehkan...

Semoga Manfaat

M. AFRIYAN

Proses Pemurnian Manusia "guru sejati"


Allah MEMPROSES hidup seseorang,
Bagaikan…, seorang penambang emas di sungai, MEMPROSES endapan “lumpur hitam”, yang diambil dari dasar sungai, “dipilih” dan “dilebur” jadi LOGAM MULIA…

Banyak yang diambil…
Tapi sedikit yang terpilih…

Yang TERPILIH,
Dicuci dengan KESABARAN dan KETABAHAN… hingga nampak mulai berkilau, keadaannya jadi jauh LEBIH BAIK dari sebelumnya…

Tapi…

Yang TIDAK TERPILIH,
Pasti akan TERJATUH kembali ke dalam sungai, LENYAP tak berbekas dalam “kebinasaan”…

Selanjutnya…
YANG TERPILIH,
Harus masuk dalam PROSES PEMURNIAN…,
Kuali panas siap melelehkannya…

Siapa yang MENYERAH,
Dan tak dapat bertahan…,
PASTI akan hancur oleh panasnya kuali pemurnian…!

Tapi…

Siapa yang BERTAHAN…,
Dialah yang teruji…!
JADILAH EMAS MURNI YANG TERBAIK…!!!

Sahabatku…
Seperti apa hidupmu saat ini??
KETAHUILAH…
Penderitaan yang kau alami kini…,
Adalah proses yang Tuhan ijinkan…
untuk memisahkanmu dari segala yang BURUK,
Yang masih ada dalam hidupmu…
demi MEMURNIKAN hidupmu…,
untuk dibentuk menjadi “emas murni” yang TERBAIK…!

JANGAN MENYERAH…!
Air matamu tidak akan jatuh percuma…!
Penderitaanmu saat ini…,
Tidak dapat dibandingkan dengan KEMULIAAN ALLAH…
Yang akan dinyatakan kepadamu…!

Sesuatu yang BAIK,
Datang untuk siapa yang YAKIN…
Sesuatu yang LEBIH BAIK…,
Datang untuk siapa yang BERSABAR…
Dan,
Sesuatu yang TERBAIK…
PASTI datang untuk siapa yang TIDAK PERNAH MENYERAH !!!???

Semoga Manfaat...

Guru Sejati Pesan Sunan Kalijaga Untuk Umat AkhiruZzaman


Yen pasar ilang kumandange...
Yen kali wis ilang kedunge...
Yen wong wadon wis ilang wirange...

Mlakuho topo lelono njajah deso milang kori,
Ojo nganti/ngasi bali yen durung bali patang sasi,
Golek wisik songko Sang Hyang Widhi...

Artinya :

> Yen pasar ilang kumandange...
Jika pasar sudah mulai hening. Maksudnya jika perdagangan sudah tidak dengan tawar-menawar, karena banyaknya mall dan pasar swalayan yang berdiri. Kata orang2 tua di tanah Jawa ini dahulunya semua pasar memakai sistem tawar menawar (ijab qabul), sehingga suaranya begitu keras terdengar dari kejauhan seperti suara lebah yang mendengung.

Ini bermakna tadinya adanya kehangatan dalam social relationship di masyarakat, tapi sekarang sudah hilang. Biarpun kita sering ke plaza atau ke supermarket ratusan kali, kita tidak saling kenal dengan pengunjung atau para pelayan dan cashier di tempat itu.

> Yen kali wis ilang kedunge...
Jika sungai sudah mulai dangkal sehinga hilanglah kedungnya. Jika sumber air sudah mulai kering. Maksudnya jika para alim ulama sumber ilmu sudah mulai wafat satu persatu, tanda ilmu mulai dicabut dari muka bumi. Sehingga orang tak berilmu menjadi pemimpin agama & dimintai fatwa. Maka ini alamat bahwa dunia mau
diQiamatkan Allah SWT.

Ulama ditamsilkan seperti air yang menghidupkan hati hati manusia yang gelap tanpa cahaya hidayah.

> Yen wong wadon wis ilang wirange...
Jika wanita sudah tidak punya rasa malu.

> Mlakuho topo lelono njajah deso milang kori
Berjalanlah bertapa lelana. Artinya bermujahadah, susah payah dalam perjalanan ruhani, spiritual (suluk), riyadlah atau perjalanan fi sabilillah.

> Ojo nganti/ngasi bali yen durung bali patang sasi
Jangan pulang sebelum kembali 4 bulan/masa.

> Golek wisik songko sang Hyang Widhi
Mencari petunjuk, ilham, hidayah dan kepahaman ruhani dari Dzat yang Maha Esa.

Pesan Sunan Kalijaga ini ditujukan kepada umat akhir jaman dengan sebelumnya menyebut tanda-tanda akhir jaman.
Dan saran beliau untuk melakukan pendekatan kepada Allah melalui perjalanan Ruhani (suluk) mencari petunjuk & hidayah dari-Nya.